Perbedaan antara berbagai gas dalam pemotongan laser
1. Oksigen (O₂)
Oksigen terutama memainkan peran pendukung pembakaran dalam pemotongan laser. Ketika sinar laser dari mesin pemotongan laser menyinari permukaan logam, logam dengan cepat menyerap energi dan memanas, mengalami reaksi oksidasi yang hebat dengan oksigen, dan melepaskan energi panas dalam jumlah besar, sehingga mempercepat proses peleburan dan penguapan logam. . Pada saat yang sama, aliran udara oksigen berkecepatan tinggi dapat dengan cepat menghilangkan logam cair untuk membentuk permukaan pemotongan yang halus.
Skenario yang berlaku: Oksigen sangat cocok untuk memotong pelat tebal dan pemotongan berkecepatan tinggi. Dalam pemotongan pelat baja karbon, oksigen adalah gas tambahan yang disukai karena dapat meningkatkan kecepatan potong dan ketebalan pemotongan secara signifikan sekaligus memastikan kualitas permukaan pemotongan.
Catatan: Saat menggunakan oksigen, perlu dipastikan kemurnian dan tekanan gas memenuhi persyaratan pemotongan untuk menghindari penurunan kualitas pemotongan karena kekurangan oksigen.
2. Nitrogen (N₂)
Nitrogen adalah gas inert yang terutama berperan sebagai pelindung dalam pemotongan laser. Nitrogen dapat mencegah oksidasi pada permukaan logam selama proses pemotongan serta menjaga kehalusan dan warna permukaan pemotongan. Pada saat yang sama, aliran nitrogen berkecepatan tinggi juga dapat menghilangkan logam cair untuk memastikan kelancaran proses pemotongan.
Skenario yang berlaku: Nitrogen sangat cocok untuk acara yang memerlukan kualitas permukaan ujung pemotongan yang tinggi, seperti pemotongan baja tahan karat, paduan aluminium, dan bahan lainnya. Di bidang dengan persyaratan presisi tinggi seperti ruang angkasa dan instrumen presisi, nitrogen merupakan gas tambahan yang sangat diperlukan.
Catatan: Kemurnian nitrogen sangat tinggi untuk memastikan efek perlindungannya. Oleh karena itu, dalam penggunaan nitrogen, perlu dilakukan pengecekan kemurnian gas secara berkala dan penggantian gas yang tidak memenuhi persyaratan secara tepat waktu.
3. Udara
Mekanisme kerja: Sebagai gas tambahan untuk pemotongan laser, udara terutama menggunakan komponen oksigen di dalamnya untuk mendukung pembakaran. Meskipun kandungan oksigen di udara relatif rendah (sekitar 20%), namun tetap dapat berperan sebagai pendukung pembakaran dalam kondisi tertentu. Pada saat yang sama, nitrogen di udara juga dapat memainkan peran perlindungan tertentu.
Skenario yang berlaku: Udara cocok untuk beberapa kesempatan yang tidak memiliki persyaratan tinggi pada permukaan pemotongan, seperti pemotongan pelat aluminium, pelat baja non-logam dan galvanis. Biaya udara rendah dan merupakan salah satu gas tambahan yang paling ekonomis dalam pemotongan laser.
Catatan: Karena kotoran dan kelembapan di udara mungkin berdampak tertentu pada efek pemotongan, saat menggunakan udara sebagai gas tambahan, Anda perlu memastikan pengoperasian normal peralatan kompresor udara dan secara teratur membersihkan serta mengganti filter dan komponen lainnya.
4. Argon (Ar)
Mekanisme kerja: Argon juga merupakan gas inert dan terutama digunakan untuk mencegah oksidasi dan pemotongan leleh pada pemotongan laser. Argon dapat secara efektif melindungi permukaan pemotongan dari oksidasi dan meningkatkan kualitas pemotongan. Pada saat yang sama, argon juga dapat meningkatkan stabilitas sinar laser, sehingga meningkatkan akurasi pemotongan.
Skenario yang berlaku: Gas argon cocok untuk situasi yang memerlukan kualitas pemotongan sangat tinggi, seperti pemotongan komponen presisi. Namun, karena biayanya yang tinggi, penerapan praktisnya relatif jarang.
Catatan: Saat menggunakan gas argon, perhatian khusus perlu diberikan pada kemurnian dan kontrol tekanannya untuk memastikan stabilitas dan konsistensi efek pemotongan.